Pastinya yang bakal kita ulas di sini bukanlah peneropongan telur puyuh tetapi peneropongan telur ayam serta itik. Kenapa telur puyuh tak dilakukan peneropongan, jawabnya lantaran telur puyuh begitu susah dilalkukan peneropongan lantaran telur puyuh memiliki totol-totol hitam dicangkangnya. Peneropongan telur puyuh dapat juga namun usia eraman minimum telah 1 minggu, walau demikian masihlah bakal terjadi banyak kesalahan dalam seleksi peneropongan.

Peneropongan telur eraman bermanfaat untuk seleksi telur yang dibuahi atau fertile serta memisahkan telur yg tidak dibuahi. Telur hasil eraman yg tidak dibuahi selanjutnya dapat di jual atau dikonsumsi. Bila tak segera dilakukan seleksi dengan peneropongan serta telur dilewatkan sampai ada yang menetas, jadi telur yg tidak dibuahi ini bakal membusuk serta mengganggu telur-telur yang fertile yang lain. Diluar itu bila banyak telur yg tidak dibuahi atau tak fertile dapat menyebabkan kerugian lantaran telur yg tidak fertile akan tidak menetas hingga persentase pengeraman jadi kecil.
Seleksi dengan peneropongan telur eraman baiknya dikerjakan sekitar tiga kali dalam satu sistem pengeraman. Seleksi pertama dikerjakan sesudah usia eraman 3 x 24 jam atau tiga hari, namun seleksi pada usia eraman ini bakal terasa susah untuk yang belum memiliki pengalaman. Setelah itu peneropongan dikerjakan pada usia eraman telah tujuh hari atau 1 minggu, pada saat ini peneropongan bakal gampang dikerjakan lantaran perkembangan embrio telur telah cukup besar. Setelah itu peneropongan paling akhir ketika usia telur eraman berusia dua minggu.
Dari proses seleksi peneropongan telur itu tersebut saya terangkan lagi maksud serta tanda-tanda telur eraman pada ketiga saat peneropongan telur itu :
Peneropongan Hari Ketiga Saat Pengeraman
Maksud peneropongan telur pada hari ketiga saat pengeraman ini mempunyai tujuan untuk seleksi telur yang dibuahi atau fertile. Hasil seleksi, telur yg tidak dibuahi di keluarkan dari mesin penetas untuk setelah itu di jual atau dapat dikonsumsi. Agar telur dapat di jual maka cangkang telur tetas janganlah di beri tanda dahulu ketika telur pertama kalinya dimasukkan ke mesin petetas. Telur tetas umumnya di beri tanda atas A serta bawah B agar gampang lakukan pembalikan yang dikerjakan satu persatu dengan tangan. Untuk mesin tetas yang pembalikan telur dengan cara automatis memutar rack tak perlu di beri tanda. Tanda-tanda telur yang fertile dengan yg tidak pada peneropongan pertama sedikit susah dibedakan, namun untuk yang biasa serta berpengalaman tak jadi permasalahan.
Manfaatkanlah Alat Peneropong Telur yang sinarnya jelas, serta baiknya peneropongan dikerjakan saat malam hari di ruang yang gelap. Untuk yang telah memiliki pengalaman alat teropong telur cukup hanya memakai genggaman tangan yang dibuat seperti teropong, dengan sinar dari satu lampu pijar 5 watt saja. Peneropongan dikerjakan dengan pojok tumpul telur menghadap ke atas, sedang pojok lancipnya di bawah, putar-putar telur hingga dapat tampak gumpalan warna hitam ditengah-tengah telur yang bertanda telur fertile, sedang telur yg tidak fertile tampak jernih tidak ada gumpalan hitam. Walau tampak gumpalan hitam pada telur yg tidak fertile namun gumpalan hitam yang terlihat blur, atau samar-samar yang disebut bayangan dari kuning telur.
Peneropongan Hari Ketujuh (Satu Minggu) Saat Pengeraman
Maksud peneropongan telur pada hari ketujuh yaitu untuk seleksi telur yang fertile namun sudah mati sebelum menetas. Telur yang mati ini masihlah dapat dikonsumsi lantaran embrio pada telur mati belum membuat saluran syaraf darah serta tak berbau busuk. Namun untuk telur fertile yang masihlah hidup sudah bakal tampak cabang-cabang saluran syaraf darah serta denyut jantung pada embrio telur. Telur yang telah mati ini tak bisa dibiarkan lama-lama didalam mesin penetas lantaran bakal mengganggu telur yang lain hingga turut mati serta keluarkan bau yg tidak enak.
Pada hari ketujuh ini peneropongan telah cukup gampang dikerjakan, lantaran perubahan embrio janin telur telah cukup besar. Detak jantung telah tampak jelas, serta saluran-saluran syaraf darah sangatlah jelas tampak. Untuk yang sudah pengalaman peneropongan hari ketujuh ini tidak akan mengalami kesusahan, terlebih telah memakai Alat Peneropong Telur yang lumayan bagus.
Peneropongan Hari Keempat-Belas (Dua Minggu) Saat Pengeraman
Peneropongan telur pada minggu ke-2 ini maksudnya sama dengan pada peneropongan minggu pertama, yakni mencari telur yang embrionya telah mati. Telur hasil peneropongan paling akhir ini telah tidak bisa di jual lebih-lebih dikonsumsi lantaran telur telah mempunyai embrio serta membusuk. Singkirkan telur dari dalam mesin penetas dikarenakan bakal mengakibatkan bau yg tidak enak didalam mesin penetas. Peneropongan yang ketiga ini adalah proses peneropongan yang paling akhir, hingga kita setelah itu tinggal menanti saat penetasan. Untuk ayam umumnya bakal memakan waktu 21 hari pengeraman, untuk itik jawa 28 hari pengeraman, untuk entok hingga 40 hari, sedang puyuh yang paling singkat waktu pengeramannya hanya 17 hari.
Ketika penetasan telur yang tersisah dari seleksi peneropongan juga tak semua bakal menetas walau telah semua fertile. Masihlah ada embrio yang mati waktu pengeraman, atau bahkan juga tidak berhasil waktu menetas hingga mati, walau sebenarnya telur telah pecah oleh patukan paruhnya. Kematian telur selama sistem pengeraman ini akibat berbagai hal yakni usia telur waktu pengumpulan sangat lama, perawatan kita sepanjang pengeraman kurang baik, juga akibat kerap mati listrik yg tidak segera ditukar dengan sumber pemanas darurat seperti lampu templok atau ada pula yang memakai lilin.
ADS HERE !!!